Madura Kota Gerbang Salam
PAMEKASAN, MADURA

Sumber: klik https://www.tempat.me/wisata/Monumen-Arek-Lancor
Madura, Kabupaten pamekasan adalah daerah kelahiran saya yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Madura di selatan, Kabupaten Sampang di barat, dan Kabupaten Sumenep di timur. Madura juga bisa di tempuh dengan jalur darat dan laut, di Madura masih belum bisa melalui jalur udara karena di Madura masih belum ada landasan yang resmi, jadi hanya bisa melalui darat dan laut saja. Saya lahir di kabupaten Pamekasan, Kabupaten Pamekasan terkenal dengan monumen Arek Lancor yang berbetuk celurit sebanyak 5 buah.
Kota Pamekasan juga di juluki dengan “ Kota Gerbang Salam “, dikarenakan Pamekasan sangat kental agamanya, disamping itu juga budaya yang ada di Pamekasan sangat unik dan khas, orang-orang Madura khususnya kota Pamekasan sangat kental juga kebersamaannya, maka dari itu budaya-budaya yang ada di Pamekasan masih terjaga rapi dan kokoh.Budaya yang ada di Pamekasan antara lain : Karapan Sapi, Sapi Sonok, Upacara Petik Laut. Karapan Sapi merupakan bduaya andalan yang banyak mendatangkan Wisatawan Nusantara. Karapan Sapi ini dilaksanakan pada bulan September hingga bulan November, yang puncaknya pada tingkat Gubernur Madura yang memperebutkan Piala Presiden yang dikenal dengan sebutan Kerap Gubeng. Dan juga Sapi Sonok adalah kontes pasangan sapi betina yang terdiri dari jenis ras Madura, dengan kriteria penilaian : kecantikan, penampilan, dan kekompakan dalam berlaga di arena kontes. di Kabupaten Pamekasan, lokasi kontes sapi sonok terletak di Desa Waru Barat Kecamatan Waru ± 34 Km arah utara dari Kota Pamekasan, dengan kondisi jalan aspal dapat ditempuh dengan menggunakan sarana transportasi mobil angkutan umum. Tak kala serunya juga dengan Upacara Petik Laut, merupakan pesta rakyat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas keberhasilannya dalam mengarungi lautan, dalam kegiatannya diawali dengan acara keagamaan dan diakhiri dengan pagelaran seni dan budaya setempat. Lokasi kegiatannya terletak di Desa Padelegan Kecamatan Pademawu ± 16 Km arah tenggara dari Kota Pamekasan, dapat ditempuh dengan sarana mobil angkutan umum/ojek dengan kondisi jalan aspal.
Ciri khas dari kota Pamekasan tidak hanya monument yang sangat indah, akan tetapi kota Pamekasan juga di juluki “ Kota Batik “, kenapa begitu ? karena Pamekasan sangat banyak pengrajin batiknya, dan juga Pamekasan memiliki pasar batik tulis asli terbesar di dunia, tepat tahun lalu bapak Bambang Susilo Yudhoyono yaitu mantan presiden Indonesia mengunjungi pasar tersebut, dan kota Pamekasan juga pernah memecahkan rekor membatik diatas kain terpanjang di Indonesia sepanjang 1,5 km. 800 orang pembatik tradisional khas Madura di ikut sertakan dalam kegiatan pemecahan rekor tersebut. Selain itu, di Pamekasan juga terdapat desa batik, yaitu desa Klampar. Desa tersebut sangat banyak pengrajin batik tradisional khas Pamekasan. Ciri khas batik pamekasan yaitu warna nya yang terang, warna terang itu menunjukkan penduduk Pamekasan yang memiliki sifat yang berani dan tegas. Dan motifnya memiliki ciri khas flora dan fauna, hal itu menunjukkan bahwa di Madura khususnya Pamekasan memiliki flora dan fauna yang sangat indah dan diakui keasriannya.
Selain itu, Madura khususnya kab. Pamekasan juga memiliki makanan-makanan yang khas, makanan ini hanya ada di kab. Pamekasan. Seperti Sate Lalat, pasti di benak kalian pasti hewan lalat yang di sate, iya kan ? kalau begitu anda salah menduganya. Sate Lalat disini yaitu daging sapi, ayam, maupun kambing. Kenapa dinamakan Sate Lalat, karena ukuran daging yang ditusuk itu kecil seperti lalat, meskipun kecil, sate ini tidak kalah nikmatnya dengan sate pada umumnya. Sate Lalat tersebut hanya bisa di beli di jalan Niaga, atau surganya makanan di kota Pamekasan, yang di sebut “ Sae Salera “, Sae Salera sendiri yaitu salah satu wisata kuliner yang ada di kota Pamekasan. Disana kalian bisa mendapatkan berbagai macam makanan. Dan juga ada Soto Lorjhuk khas Pamekasan.
Soto lorjuk khas pamekasan ini merupakan soto yang penyajiannya dicampur lorjuk namun sebenarnya soto ini tidak jauh beda dengan soto pada biasanya yaitu penyajian degan lontong, mihun, kecambah goreng dan rebus, remasan rempeyek dan ditaburi bawang goreng. akan tetapi yang menjadikan khanya soto ini di campur lorjuk dengan yang lain adalah buburan kerang lorjuk yang kemudian disiram dengan kuah gurih dan petis yang juga terbuat dari kerang lorjuk. Selain itu ada camilan krupuk raksasa khas dari pamekasan. Kerupuk raksasa khas Pamekasan ini mempunyai ukuran sangat besar, Ukuran kerupuk raksasa ini paling kecil adalah 60 x 40 cm. Itu pun jika belum digoreng. Namun setelah digoreng ukuran kerupuk raksasa khas pamekasan ini bisa sebesar meja makan. Krupuk ini tidak dapat ditemui di kabupaten lain selain kab. Pamekasan. Dan adapula Rujak Tajin khas Pamekasan. Rujak tajin khas pamekasan ini adalah, Bubur beras yang dimasak dengan santan sampai lunak yang kemudian ditambahkan irisan bawang daun (bukan bawang prei) dan sedikit garam, Untuk bumbu rujaknya sendiri dari Petis Ikan yang diulek dengan cabe rawit, yang di tambahkan sedikit garam dan gula, sebagai tambahan aga rujak tajin ini semakin mak nyos bisa ditambahkan tomat, cacahan timun dan tauge matang. yang terahir guyur dengan Bumbu rujaknya.
Dan itulah sekilas tentang budaya, ciri khas, dan makanan khas kab. Pamekasan, jika anda ingin berkunjung, jangan lupa untuk singgah di wisata dan budaya yang ada di kab. Pamekasan, anda akan mendapat banyak pengalaman dan pengetahuan di kabupaten yang satu ini, sekian yang bisa saya ceritakan tentang daerah saya, dan jangan lupa berkunjung ya.

Sumber: klik https://www.tempat.me/wisata/Monumen-Arek-Lancor
Madura, Kabupaten pamekasan adalah daerah kelahiran saya yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Madura di selatan, Kabupaten Sampang di barat, dan Kabupaten Sumenep di timur. Madura juga bisa di tempuh dengan jalur darat dan laut, di Madura masih belum bisa melalui jalur udara karena di Madura masih belum ada landasan yang resmi, jadi hanya bisa melalui darat dan laut saja. Saya lahir di kabupaten Pamekasan, Kabupaten Pamekasan terkenal dengan monumen Arek Lancor yang berbetuk celurit sebanyak 5 buah.
Kota Pamekasan juga di juluki dengan “ Kota Gerbang Salam “, dikarenakan Pamekasan sangat kental agamanya, disamping itu juga budaya yang ada di Pamekasan sangat unik dan khas, orang-orang Madura khususnya kota Pamekasan sangat kental juga kebersamaannya, maka dari itu budaya-budaya yang ada di Pamekasan masih terjaga rapi dan kokoh.Budaya yang ada di Pamekasan antara lain : Karapan Sapi, Sapi Sonok, Upacara Petik Laut. Karapan Sapi merupakan bduaya andalan yang banyak mendatangkan Wisatawan Nusantara. Karapan Sapi ini dilaksanakan pada bulan September hingga bulan November, yang puncaknya pada tingkat Gubernur Madura yang memperebutkan Piala Presiden yang dikenal dengan sebutan Kerap Gubeng. Dan juga Sapi Sonok adalah kontes pasangan sapi betina yang terdiri dari jenis ras Madura, dengan kriteria penilaian : kecantikan, penampilan, dan kekompakan dalam berlaga di arena kontes. di Kabupaten Pamekasan, lokasi kontes sapi sonok terletak di Desa Waru Barat Kecamatan Waru ± 34 Km arah utara dari Kota Pamekasan, dengan kondisi jalan aspal dapat ditempuh dengan menggunakan sarana transportasi mobil angkutan umum. Tak kala serunya juga dengan Upacara Petik Laut, merupakan pesta rakyat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas keberhasilannya dalam mengarungi lautan, dalam kegiatannya diawali dengan acara keagamaan dan diakhiri dengan pagelaran seni dan budaya setempat. Lokasi kegiatannya terletak di Desa Padelegan Kecamatan Pademawu ± 16 Km arah tenggara dari Kota Pamekasan, dapat ditempuh dengan sarana mobil angkutan umum/ojek dengan kondisi jalan aspal.
Ciri khas dari kota Pamekasan tidak hanya monument yang sangat indah, akan tetapi kota Pamekasan juga di juluki “ Kota Batik “, kenapa begitu ? karena Pamekasan sangat banyak pengrajin batiknya, dan juga Pamekasan memiliki pasar batik tulis asli terbesar di dunia, tepat tahun lalu bapak Bambang Susilo Yudhoyono yaitu mantan presiden Indonesia mengunjungi pasar tersebut, dan kota Pamekasan juga pernah memecahkan rekor membatik diatas kain terpanjang di Indonesia sepanjang 1,5 km. 800 orang pembatik tradisional khas Madura di ikut sertakan dalam kegiatan pemecahan rekor tersebut. Selain itu, di Pamekasan juga terdapat desa batik, yaitu desa Klampar. Desa tersebut sangat banyak pengrajin batik tradisional khas Pamekasan. Ciri khas batik pamekasan yaitu warna nya yang terang, warna terang itu menunjukkan penduduk Pamekasan yang memiliki sifat yang berani dan tegas. Dan motifnya memiliki ciri khas flora dan fauna, hal itu menunjukkan bahwa di Madura khususnya Pamekasan memiliki flora dan fauna yang sangat indah dan diakui keasriannya.
Selain itu, Madura khususnya kab. Pamekasan juga memiliki makanan-makanan yang khas, makanan ini hanya ada di kab. Pamekasan. Seperti Sate Lalat, pasti di benak kalian pasti hewan lalat yang di sate, iya kan ? kalau begitu anda salah menduganya. Sate Lalat disini yaitu daging sapi, ayam, maupun kambing. Kenapa dinamakan Sate Lalat, karena ukuran daging yang ditusuk itu kecil seperti lalat, meskipun kecil, sate ini tidak kalah nikmatnya dengan sate pada umumnya. Sate Lalat tersebut hanya bisa di beli di jalan Niaga, atau surganya makanan di kota Pamekasan, yang di sebut “ Sae Salera “, Sae Salera sendiri yaitu salah satu wisata kuliner yang ada di kota Pamekasan. Disana kalian bisa mendapatkan berbagai macam makanan. Dan juga ada Soto Lorjhuk khas Pamekasan.
Soto lorjuk khas pamekasan ini merupakan soto yang penyajiannya dicampur lorjuk namun sebenarnya soto ini tidak jauh beda dengan soto pada biasanya yaitu penyajian degan lontong, mihun, kecambah goreng dan rebus, remasan rempeyek dan ditaburi bawang goreng. akan tetapi yang menjadikan khanya soto ini di campur lorjuk dengan yang lain adalah buburan kerang lorjuk yang kemudian disiram dengan kuah gurih dan petis yang juga terbuat dari kerang lorjuk. Selain itu ada camilan krupuk raksasa khas dari pamekasan. Kerupuk raksasa khas Pamekasan ini mempunyai ukuran sangat besar, Ukuran kerupuk raksasa ini paling kecil adalah 60 x 40 cm. Itu pun jika belum digoreng. Namun setelah digoreng ukuran kerupuk raksasa khas pamekasan ini bisa sebesar meja makan. Krupuk ini tidak dapat ditemui di kabupaten lain selain kab. Pamekasan. Dan adapula Rujak Tajin khas Pamekasan. Rujak tajin khas pamekasan ini adalah, Bubur beras yang dimasak dengan santan sampai lunak yang kemudian ditambahkan irisan bawang daun (bukan bawang prei) dan sedikit garam, Untuk bumbu rujaknya sendiri dari Petis Ikan yang diulek dengan cabe rawit, yang di tambahkan sedikit garam dan gula, sebagai tambahan aga rujak tajin ini semakin mak nyos bisa ditambahkan tomat, cacahan timun dan tauge matang. yang terahir guyur dengan Bumbu rujaknya.
Dan itulah sekilas tentang budaya, ciri khas, dan makanan khas kab. Pamekasan, jika anda ingin berkunjung, jangan lupa untuk singgah di wisata dan budaya yang ada di kab. Pamekasan, anda akan mendapat banyak pengalaman dan pengetahuan di kabupaten yang satu ini, sekian yang bisa saya ceritakan tentang daerah saya, dan jangan lupa berkunjung ya.
Komentar
Posting Komentar